"Sang Istri mantan Aktivis"
"Sang istri mantan Aktivis"
Oleh : IPMAWAN/IMMAWAN
Ar yandis Alfahuzan.
(Kader IPM/IMM Lombok Timur -NTB)
"Untung saja Istriku Mantan Aktivis , Tidak Di Ancam Cerai jika aku turun Aksi"
------------------------------------------------------------------
26 september 2019 mungkin Hari yang geram Bagi jutaan Aktivis termasuk Saya dan Teman-Teman saya ,Ruas Media sosial di penuhi dengan Berita-Berita Duka , Satu persatu mahasiswa Luka bahkan merenggang nyawa di pusaran Peluru dan Tameng Preman berseragam ,
Gesekan Antara Mahasiswa dan Aparat terus terjadi, Setiap Aksi pasti rusuh karna Akarnya tumbuh dari mereka-mereka para penghiatan sehingga terjadi kontak fisik yang bertujuan Agar orang Tua Dari mahasiswa-mahasiswi khawatir ,takut Dan melarang Anak-Anaknya Untuk turun Aksi ,Untung saja istriku Mantan Aktivis"
H-2 sebelum Turun Aksi teman2 Aktivis selalu pulang malam termasuk saya ,Di organisasi kami IMM ,BEM STIA MUHAMMADIYAH SELONG di dominasi oleh Imawati/perempuan ,tentu saja Perempuan kalau pulang malam selalu di lemparakan dengan berbagai macam pertanyaan, tuduhan Dari orang tua / kerabat setempat (mereka bukan kediskotik tapi mereka kaji isu-isu kebangsaaan) ,Untung Saja istriku mantan Aktivis"
Dua hari berturut-turut Dengan kuda Tua Berwarna putih, Saya selalu pulang malam tampa Ada lampu penerang jalan ,Biasanya Mata aktivis Tajam tampa ada lampu pun juga bisa melihat karena pernah tersesat di tengah kegelapan demi sebuah kebenaran.
tentu saja ibu ,bapak ,adek kakak ,pacar bahkan suami atau sekalipun istri menegur dan melarang ,Untung saja istriku mantan Aktivis.
Detik-Detik meletusnya Perlawanan Mahasiswa atas point-Point kontroversial RUU KPK -RKUHP yang menurut kami mahasiswa kala itu ,sangat irasional dan bersebrangan dengan kondisi Sosial Rakyat saat ini .
Kala itu , saya nampaknya agak berat untuk kembali berdiri bersama kawand-kawand mahasiswa di mimbar jalanan , Resah ,gelisah ,geram ,menggerogoti pikiran ,Namun saya terus berpikir keras untuk memutar balik Otak , Dalam menyikapi persoalan negri yang kian gawat ,Berpikir ,berpikir ,berpikir Ahirnya Aura moral sebagai mahasiwa muncul kepermukaan , panggilan ibu pertiwi harga mati menurut para mahasiswa tidak lain juga saya kala itu.
Aksi merupakan Alur aspirasi yang di tempuh para mahasiswa Atas ketidak evektifnya Jalur komunikasi di mimbar Ilmiah.
Rektor ,Dosen seluruh indonesia berapi-api menyeru kosongkan kampus ,Mempersilakan mahasiswa selesaikan SKS Di senayan.
Polemik RUU KPK-RKUHP membuat Api revolusi mahasiswa terpanggil Untuk melawan ,memberontak , Walaupun Setelah sekian banyak mahasiswa yg di pukul ,di tendang bahkan di kejar-kejar , itu bukan lah Pemadam semangat Mahasiswa yg berkobar untuk meramekan Jalan.
Berteriak untuk lengserkan Rezim .
Semakin Kasar Aparat yg tidak paham fungsinya Melayani mahasiswa ,Semakin Rame dan Semakin Kasar Juga Mahasiswa Menghadapanya.
Jika forum Ilmiah tidak di dengar '
Jika Aksi2 Kecil di Abaikan '
Tunggu saja ,Mahasiswa Akan Buat Sunami perlawanan Yg lebih Besar Hingga Rezim Benar-benar Tumbang.
,HMI,GMNI,IMM,HIMMAH,LMND,
SMI ,Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Beberapa universitas /perguruan tinggi Swasta /Negri Di NTB seperti (UMMAT Mataram ,STIA Muhammadiyah Selong ,Universitas Nahdatul ulama ,UNW ,STT Mataram,IKIP Mataram ,Universitas Mataram ,UIN mataram,UNHAM,STIH,YIHA ,AMIKOM Mataram dan beberapa organisasi Daerah (ORDA) lainya ,Berada di bawa satu komando ,satu intruksi ,satu tujuan yaitu Selamatkan Rakyat Atas Pasal ladang bisnis yang di buat oleh dewan Perwakilan RAKYAT Goblok.
Mulai sudah mahasiswa duduki Rumah Rakyat di seluruh pelosok tanah air dengan SKS Dari kampus masing-masing ,Namun di tengah Asap api revolusi yang kian membara ,Rektor mulai di intervensi di tekan dan di Ancam Pecat dari istana, apabila biarkan mahasiswa turun ,Rektorpun cari cara untuk menghentikan Aksi ,Terbitlah Surat Ancaman dari Rektor dengan berbagai ancaman termasuk Ancaman DO bagi mahasiswa yang DEMONSTRASI.
"UNTUNG SAJA ISTRIKU MANTAN AKTIVIS" Jadi tidak mengancam cerai jika aku Turun Aksi.
Jika bendera sudah berkibar, maka lainlah cerita ini,
Tidak ada nota kesepahaman lagi bagi
mahasiswa jikalau sudah berbicara atas nama rakyat ,haram bernegosiasi, tolak diplomasi ,perjuangan mahasiswa murni atas nama rakyat.
Yang tidak becus mengurus bangsa ini pasti tumbang di pusaran bendera revolusi mahasiswa.
Kegilaan ini harus di sudahi ,
Saya percaya kekuatan Rakyat akan menghancurkan kekuasaan.
Saatnya Kita mahasiswa kuliah di Senayan ,Tinggalkan Mata kuliah ilmu pemerintahan di kampus , kita tempuh ilmu kerakyatan di Gedung DPR .
Saatnya Rakyat Tinggalkan bercocok tanam di kebun ,kita rakyat bertani di istana.
Jika api revolusi sudah di nyalakan maka tamatlah riwayat kekuasaan ☺️
Entahlah ,Mahasiswa tetap turun tak terbendungi,walau hujatan kritik ,hujatan Ancaman ,hujatan larangan ,Untung saja Sang Istriku mantan Aktivis .
Rupanya Sumbu obor sudah terlanjur kenak percikan Korek Refolusi.
#Hidup Mahasiswa
#Hidup Mahasiswa
#Hidup Mahasiswa
#Rakyat Pasti Menang
#Abadi perjuangan Kita#
Komentar
Posting Komentar