Cakar Aktivis tengah di pertanyakan ?
Refleksi singkat Cakar aktivis.
Oleh: Ar yandis AFN.
(Ketua IPM Lombok timur)
Di dalam menegakan kebeneran dan keadilan singa tetap singa Jika di tengah jalan jadi Domba Maka di situlah Lahir Sebuah penghianatan .
«Ar yandis»
Anggraksa.prajurit rakyat.com id._Singa tidak perlu di adu dengan anjing untuk membuktikan mana yg seram Aumanya ,
Kucing tidak perlu di sandingkan dengan harimau hanya karena untuk membuktikan siapa yang paling tajam cakarnya,
Singa ,anjing, kucing maupun hari mau, Semuanya sama-sama binatang yang berbahaya, sangat di takuti pula Oleh manusia,
Baik keseraman aumanya ataupun ketajaman cakarnya.
Binatang ini sangat mungkin bisa di lawan atau juga terintervensi oleh benda tajam ataupun sejenisnya ,
mereka takut atau semakin ganas itu pilihan ketika sudah berhadapan dengan benda.
_beda dengan burung berkicauan lantang namun jadi bahan tertawaan jua .
lantas bagaimana dengan nasib sebagian para aktivis.?
Nah ,selama ini aktivis kerap di anggap sebagai Media perpanjangan tangan Rakyat kepada pemerintah dalam hal ini rakyat tertindas tentunya, sebagai nota pembelaan , kalau kita melihat kebelakang sejarah panjang bangsa ini pasca rotasi orede baru kereformasi misalnya , aktivis menjadi orang penting yang turun tangan merubah wajah ekonomi, politik maupun reformasi birokrasi di negeri demokrasi, termasuk menggulirkan pemerintah orde baru yang di kenal dengan pemimpin tangan besi .
itu juga ulah aktivis sebagai objek dan subjek dari sebuah perubahan itu sendiri.
tapi aktivis Di era desentralisasi moral sekarang ini ,
mereka Rela berenang keringat , berdiri seperti tembok raksasa ,tahan matahari ,tahan angin,tahan hujan.
bersuara seperti bom Hiroshima , menggetarkan jutaan jiwa , membuat gugup para penjilat , Namun apa daya semua itu bisa di lunakan dengan lukisan patimura ,bisa di robohkan dengan tatapan imam Bonjol,bisa di dipatahkan dengan senyuman Soekarno.
Inikah yang dinamakan berjuang atas nama rakyat,
berdiri menentang atas nama kemanusiaan ,bernarasi panas Atas nama moral, ujung-ujungnya berlaga
seperti nyamuk Berngok ngok tapi menghisap darah rakyatnya sendiri.
Ketajaman cakar,auman lantang Ahirnya terbungkam pula dengan kesegaran Ac👐
Redaksi ,aryandisabdurr35@gmail.com
Komentar
Posting Komentar